Sumber Gambar : Flickr
Para Pemuda tersebut pergi meninggalkan kota tempat mereka tinggal dan bersembunyi di sebuah Gua dari kejaran tentara Raja Daqyanus, Pemimpin kafir pada negeri Afasus kala itu, karena melawan perintah Raja Daqyanus untuk menyembah berhala.
Para pemuda tersebut bersembunyi untuk mempertahankan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT dan di dalam gua inilah mereka membulatkan tekadnya, menghabiskan masa remajanya untuk mengabdi kepada Allah SWT.
Di dalam Gua tersebut, mereka berdoa kepada Allah SWT agar diberikan pengampunan, ketenteraman, dan rezeki dari Allah sebagai anugerah yang besar atas diri mereka, ditunjukkan jalan yang benar, dijauhkan dari berbagai godaan dan kezaliman orang-orang kafir serta diberikan ketabahan dalam menaati Allah SWT.
Sungguh Allah SWT pun menolong mereka, dikala tentara Raja Kafir tersebut sudah menemukan mereka, Allah menutup penglihatan dan pendengaran mereka sehingga mereka pun tertidur.
Melihat ini, Raja pun memutuskan untuk menutup kembali pintu Gua dengan perkiraan bahwa mereka akan mati kelaparan dan kehausan.
Kemudian, setelah 309 tahun lamanya, Allah membangunkan para pemuda tersebut kala negeri Afasus telah dipimpin oleh raja yang Sholeh.
Sumber : quran.kemenag.go.id